LAPORAN ANALISIS PENJUALAN PADA TOKO BAHAN BANGUNAN PELITA
Dosen Pembimbing :
Fitriati Akmila, S.E ., M.com.
Nama Kelompok:
1.
Hendy Yudho Wilarso 12312339
2.
Affan Zanuar Rafsanjani 12312377
3.
Safri Fathurrizki 12312389
4.
Arief Ludvi Ichtiarto 12312390
5.
Reza Virgiawan 12312478
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
2013
I.
Tinjauan
Umum Perusahaan
I.1 Deskripsi
Perusahaan
Nama Perusahaan : Toko Bahan Bangunan
Pelita
Pemilik Perusahaan : Drs. Suradji
Tanggal Berdiri
Perusahaan : 14 Agustus 1994
Alamat : Jl.
Raya Bakulan km. 14,3 Jetis, Bantul, Yogyakarta
Kode Pos : 55781
No. Telp :
(0274)367503
Bidang Perusahaan : Toko Bahan Bangunan
Jumlah
Pegawai : 10
orang
Struktur Perusahaan : I. Pimpinan Perusahaan
Struktur Perusahaan : I. Pimpinan Perusahaan
II. Bagian Keuangan
III.
Bagian Kasir
IV.
Bagian Pengorderan & Hutang
Modal Awal : Rp.
2,000,000.-
Omset Awal : Rp.
500,000.-
Omset Sekarang : Rp.
30,000,000.-/bulan
Waktu kerja :
08.00-16.30 WIB (setiap hari)
I.2 Tujuan
Perusahaan
Pendirian toko bahan bangunan
Pelita ini bertujuan untuk pengembangan penjualan bahan bangunan terutama di
kawasan Bantul Yogyakarta. Selain itu dapat membantu menopang pemenuhan
kebutuhan ekonomi bagi keluarga.
I.3 Visi
dan Misi
A. Visi Perusahaan
“
Memperbesar perusahaan sehingga menjadi penyedia bahan bangunan terbesar di
kawasan Bantul Yogyakarta dan memperbanyak relasi sampai keluar kota”
B. Misi Perusahaan
1.
Membantu meningkatkan
pemenuhan ekonomi bagi keluarga.
2.
Menciptakan lapangan
kerja baru.
3.
Membangun kerja sama
yang baik dengan distributor.
II.2 Mekanisme Proses Penjualan
A.
Bagian Kasir
Konsumen
datang langsung ke toko bahan bangunan Pelita, konsumen memilih barang melalui catalog yang telah tersedia dan untuk
kemudian pihak bagian gudang mengecek persediaan barang, apabila barang
tersedia proses dapat dilanjutkan. Bagian gudang menyiapkan dua rangkap data persediaan
barang yang dipesan oleh konsumen. Rangkap kedua diberikan kepada bagian kasir
yang akan digunakan untuk membuat slip penjualan. Sedangkan rangkap petama digunakan untuk proses
berikutnya di bagian gudang. Bagian kasir membuat slip penjualan yang terdiri
dari tiga rangkap, rangkap pertama (putih) untuk konsumen, rangkap kedua
(kuning) disimpan oleh bagian kasir, sedangkan rangkap ketiga (pink) akan
dibawa ke bagian akuntansi. Rangkap pertama disimpan oleh konsumen dan untuk
selanjutnya konsumen akan membayarkan uang sejumlah barang yang ia beli.
Setelah melakukan pembayaran bagian kasir akan membuat data tentang transaksi
pembayaran tersebut dan data tersebut akan digunakan oleh bagian akuntansi
dalam pencatatan pembukuan.
B.
Bagian
Gudang
Bagian
gudang berfungsi untuk melanjutkan pesanan pelannggan.
Setelah pelanggan memilih barang melalui catalog maka proses selanjutnya akan
dilanjutkan oleh bagian gudang. Proses pengecekan barang akan dilakukan setelah
mendapat konfirmasi dari pelanggan mengenai pesanan barang, apabilabarang
tersebut tersedia di gudang maka proses dapat dilanjutkan. Kkemudian bagian
gudang akan membuat data persediaan barang yang dipesan oleh konsumen yang
terdiri dari dua rangkap. Rangkap kedua diberikan kepada bagian kasir yang akan
digunakan dalam pembuatan slip penjualan. Sedangkan rangkap pertama akan
digunakan oleh bagian gudang untuk mengupdate data persediaan barang yang ada
pada gudang. Dalam menngupdate data persediaan barang, bagian gudang juga akan menghasilkan data
mengenai barang yang akan dikirim dari gudang kepada konsumen. Data tersebut
akan diberikan kepada bagian pengiriman bersamaan dengan barang yang dipesan
oleh konsumen.
C.
Bagian
Pengiriman
Bagian
pengiriman akan menerima data mengenai pesanan barang
dari konsumen yang akan dikirimkan. Data tersebut diterima bagian pengiriman
bersamaan dengan penyerahan barang yang akan dikirim kepada konsumen. Kemudian
barang tersebut akan dimasukkan kedalam mobil dan dikirimkan kepada konsumen.
Pihak bagian pengiriman akan mengetahui alamat konsumen melalui data barang
yang dikirim tersebut.
D.
Bagian
Akuntansi
Bagian akuntansi
akan mendapatkan dua data dari bagian kasir. Data pertama yaitu mengenai data
transaksi penjualan yang berupa slip penjualan rangkap ketiga (pink). Data
kedua berupa data pembayaran dari konsumen yang sebelumnya dibuat oleh bagian
kasir. Dari kedua data tersebut bagian akuntansi akan mencatat kedua transaksi
tersebut ke dalam pembukuan yang selanjutnya kan dibuat sebuah laporan
keuangan. Laporan keuangan tersebut akkan diberikan kepada pimpinan perusahaan
dan disimpan oleh pimpinan perusahaan. Dari laporan keuangan tersebut akan
diketahui perkembangan dari perusahaan tersebut. Selain itu laporan keuangan
juga bias digunakan untuk mengetahui apakh peruusahaan tersebut mendapatkan
laba atau rugi utnuk akumulasi dari segala transaksi dalam perusahaan tersebut.
II.
Temuan dan Analisis Perusahaan
Kelemahan :
1. Pencatatan
dan input data masih menggunakan proses secara manual
Slip
penjualan atau nota penjualan dibuat dalam 3 rangkap, rangkap pertama (putih)
diberikan kepada konsumen, rangkap kedua (kuning) disimpan oleh bagian kasir,
sedangkan rangkap ketiga (pink) disimpan oleh bagian akuntansi. Ketiga rangkap
nota penjualan tersebut dibuat bersamaan dengan penggunaan kertas karbon. Permasalahan
yang muncul di dalam toko bahan bangunan Pelita adalah lambatnya proses
pencatatan slip penjualan jumlah barang yang tersedia. Lambatnya proses
pencatatan tersebut dikarenakan slip penjualan masih dibuat dengan menggunakan
proses manual (tertulis tangan).
2. Kurangnya
pengamanan pada bagian gudang
Pada toko bahan bangunan Pelita terdapat
bagian gudang yang mengurusi tentang persedian barang dalam perusahaan. Di
dalam bagian gudang ini terdapat satu pegawai yang bertindak dalam pengecekan
barang persediaan. Di dalam divisi ini tidak terdapat pencatatan serta
penyimpanan slip penjualan. Hal tersebut dapat memunculkan fraud terutama dalam
pencurian terhadap persediaan barang yang dilakukan oleh pegawai pada bagian
gudang.
3. Tidak
terdapatnya nama kasir yang bersangkutan ketika transaksi pada nota penjualan.
Pada
slip penjualan yang dibuat oleh kasir tidak terdapat pencantuman nama kasir
yang berwenang dalam setiap transaksi penjualan. Hal tersebut tertunya akan
mengakibatkan fraud. Fraud dapat terjadi ketika ada kompalin dari konsumen
mengenai transaksi penjualan yang dilakukan oleh kasir. Konsumen dan pihak
perusahhan akan sulit mengecek kevalidan data dikarenakan tidak adanya otoritas
khusus yang berwenang terhadap nota penjualan tersebut.
4. Tidak
terdapatnya sistem penomoran pada nota penjualan
Slip
penjualan yang diterbitkan oleh toko bahan bangunan Pelita tidak mencantumkan
nomor penjualan. Pada nota penjualan hanya terdapat sistem penanggalan saja.
Bagian akuntansi akan mengurutkan data transaksi hanya berdasarkan tanggal
transaksi. Dalam hal ini tentunya akan
memperlama proses pengecekan data transaksi penjualan.
5. Perekrutan
tenaga kerja hanya berdasarkan sifat kepercayaan.
Pada
toko bahan bangunan Pelita terdapat 5 karyawan, satu karyawan pada bagian
kasir,satu kayawan pada bagian gudang, dua karyawan pada bagian pengiriman
(satu orang sebagai sopir), dan satu karyawan pada bagian akuntansi yang
bertugas dalam pencatatan pembukuan. Kelima karyawan tersebut direkrut oleh
pimpinan perusahaan hanya melalui kepercayaan saja. Kelima karyawan tersebut
kebanyakan berasal dari tetangga ataupun dari saudara dari pimpinan perusahaan.
Tidak terdapat kriteria khusus dalam perekrutan karyawan di dalam perusahaan
serta tidak adanya tes dalam perekrutan karyawan. Hal tersebut tentunya akan
memunculkan dampak yang tidak baik terhadap perusahaan. Ketidaktahuan kemampuan
dari setiap karyawan akan merugikan proses bisnis di dalam perusahaan.
Kelebihan :
1.
Pemilik perusahaan
terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi segala kegiatan pada perusahaan.
Di
dalam toko bahan bangunan Pelita ini terdapat satu karyawan di bagian kasir.
Ketika kasir tidak berangkat atau ada kesibukan lain maka kasir akan digantikan
oleh pimpinan perusahaan. Selain itu rumah dari pimpinan perusahaan tersebut
hanya bersebelahan dari toko tersebut. Jadi
pengawasan dari pihak pimpinan perusahaan dapat dilakukan setiap hari.
Pihak pimpinan perusahaan selalu mengecek segala transaksi yang ada pada toko
tersebut.
2. Nota
penjualan dibuat 3 rangkap, rangkap pertama (putih) untuk konsumen, rangkap
kedua (kuning) untuk bagian kasir, sedangkan rangkap ketiga (pink) untuk bagian
akuntansi. Slip penjualan berwarna kuning dan pink untuk selanjutnya akan
disimpin di masing-masing divisi. Kedua slip penjualan tersebut akan digunakan
dalam proses pengecekan barang yang sesungguhnya ada dengan barang yang telah
ditulis dalam pembukuan.
3. Terdapatnya
pencatatan pembukuan pada bagian akuntansi.
Pada
perusahaan yang didirikan oleh bapak drs.Suradji ini terdapat empat divisi dibawah pimpinan perusahaan. Salah satu
divisi tersebut adalah bagian akuntansi. Pada bagian akuntansi ini terdapat
satu karyawan. Tugas dari bagian akuntansi ini adalah melakukan pencatatan
mengenai proses keuangan di dalam perusahaan. Dan pada akhir pekan karyawan
akan melakukan rekonsiliasi atau
pengecekan antara pembukuan dengan jumlah barang yang ada pada toko. Dari
prosees pembukuan tersebut akan dihasilkan laporan keuangan bulanan yang
selanjutnya laporan tersebut akan menjadi pedoman perusahaan guna menentukan
laba ataupun rugi yang diperoleh oleh perusahaan.
4. Lokasi
gudang dengan toko menjadi satu.
Toko
bahan bangunan Pelita ini menerapkan
sistem satu atap. Semua divisi dibawah kepemimpinan pimpinan perusahaan
terdapat pada satu tempat. Pada perusahaan ini gudang terletak hanya
bersebelahan dari perusahaan. Semua transaksi penjualan yang berkaitan dengan
bagian gudang dapat terawasi dengan baik.
Potensi Fraud :
1.
Potensi fraud yang
terjadi di dalam bagian kasir :
·
Kesalahan dalam input
data penjualan
Kesalahan tersebut
tentunya dapat terjadi dikarenakan semua proses pencatatan maupun input data
masih melalui proses secara manual.
·
Pembuatan nota
penjualan palsu.
Nota palsu ini
kemungkinan dapat terjadi dikarenakan tidak adanya system penomoran pada nota
penjualan serta kurangnya manajemen pengawasan pada perusahaan. Hal ini
tentunya dilakukan oleh pihak bagian kasir yang telah memanipulasi data ataupun
ada kerjasama antara pihak bagian akuntansi dan bagian kasir guna memanipulasi
data.
2. Potensi
fraud yang terjadi di dalam bagian gudang :
·
Pencurian barang yang
dilakukan oleh pegawai
Walaupun letak gudang
menjadi satu dengan toko akan tetapi tindak pencurian persediaan barang pada
gudang kemungkinan besar dapat terjadi. Kemungkinan besar tindak pencurian
barang ini dilakukan oleh oknum dalam perusahaan terutama pegawai bagian
gudang. Dengan tidak adanya pencatatan ataupun penyimpanan slip penjualan pada
bagian gudang hal ini kemungkinan dapat terjadi. Pada bagian gudang juga tidak
terpasang cctv serta tidak adanya satpam di dalam perusahaan sangat mendukung
adanya tindak pencurian barang tersebut.
3. Potensi
fraud yang terjadi di dalam bagian pengiriman :
·
Kesalahan pengiriman
yang diakibatkan oleh salahnya pencatatan alamat konsumen.
Kesalahan didalam
pengiriman barang kepada konsumen tentunya dapat terjadi pada transaksi
penjualan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan perusahaan kurang lengkap di dalam
melakukan pencatatan data mengenai konsumen terutama pencatatan pada slip
penjualan.
4. Potensi
fraud yang terjadi di dalam bagian akuntansi :
·
Kesalahan terhadap pencatatan dalam pembukuan.
Kesalahan data pada
pencatatan dalam pembukuan besar kemungkinan terjadi dikarenakan bagian
akuntansi masih menggunakan proses manual dalam melakukan pencatatan data.
Kesalahan ini bisa dimanfaatkan oleh karyawan bagian akuntansi untuk
memanipulasi data. Tentunya manipulasi data tersebut dilakukan oleh karyawan
bagian akuntansi guna mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.
Solusi terjadinya fraud :
1.
Meningkatkan pengawasan
terhadap segala aktivitas bisnis di dalam perusahaan.
Pengawasan
tersebut dapat dalam bentuk pengawasan secara internal oleh pemilik perusahaan.
Selain itu tindak pengawasan juga dapat dilakukan dengan memantau segala keluar
masuknya jumlah persediaan barang melalui pembukuan yang dilakukan oleh bagian
akuntansi. Untuk selanjutnya tindakan pengawasan juga dilakukan pada bagian
gudang persediaan barang.
2. Meningkatkan
sistem pengamanan dengan penambahan satpam dan pemasangan cctv.
Di
dalam perusahaan ini terdapat gudang yang menyatu dengan toko sehingga keamanannya
kurang begitu diperhatikan sedangkan belum adanya petugas keamanan juga membuat
semakin tingginya resiko tindak pencurian terjadi. Perusahaan atau toko ini
bias menanggulangi hal tersebut dengan melakukan tindakan preventif yaitu
dengan pemasangan cctv untuk setiap sudut pada toko tersebut. Dan untuk lebih
baiknya toko tersebut seharusnya mempekerjakan seorang petugas keamanan guna
mengurangi resiko tindak pencurian yang terjadi pada toko bahan bangunan
tersebut.
3. Melakukan
rekonsiliasi terhadap pencatatan pada pembukuan dengan jumlah barang yang ada
sesungguhnya.
Pada
perusahaan ini terdapat tiga rangkap slip penjualan akan tetapi hanya dua
rangkap saja yang disimpan oleh pihak perusahaan. Dua slip penjualan tersebut
masing-masing didimpan oleh bagian kasir dan bagian akuntansi. Dari dua rangkap
slip transaksi penjualan tersebut dapat dilakukan rekonsiliasi penjualan. Serta
rekonsiliasi dapat dilakukan pula dengan pengecekan pencocokan persediaan
barang dengan pencatatan pada pembukuan.
4. Melakukan
pencatatan data konsumen agar tidak terjadi kesalahan dalam pengiriman barang.
Pihak
perusahaan setidaknya melakukan pencatatan data tentang konsumen minimal
mencantumkan data tentang konsumen pada slip penjualan. Dengan adanya input
data mengenai konsumen maka akan pihak perusahaan akan dipermudah dalam aspek
pengiriman barang. Untuk selanjutnya data tersebut juga dapat digunakan untuk
mengirimkan promosi-promosi tentang perusahaan kepada konsumen.
5. Melakukan
sistem penomoran pada setiap transaksi terutama di dalam pencetakan slip
penjualan.
Penggunaan
system penomoran pada setiap transaksi dapat memudahkan bagian akuntansi dalam
pengecekan pada pembukuan. Dalam penomoran ini tentunya akan ada kode-kode
tertentu untuk membedakan setiap transaksi. Dengan adanya pembedaan serta
penomoran yang secara urut tersebut selanjutnya akan digunakan dalam proses
pencatatan di dalam pembukuan. Dari catatan di pembukuan tersebut akan
dihasilkan laporan keuangan setiap bulannya.
III.5 Analisis Kelengkapan Nota Penjualan
i.
Relevan
Di
dalam hal ini tentunya nota penjualan sangat penting bagi konsumen dalam
mempercayakan uangnya untuk bertransaksi di toko tersebut. Dari penelitian
penulis di dapatkan suatu kepastian dalam pengambilan keputusan dari pihak
konsumen sehingga melalui nota penjualan tersebut terdapat relevansi oleh pihak
konsumen maupun pihak toko.
ii.
Handal
Menurut
kami di dalam nota ini bisa terjadi suatu tindak kesalahan dikarenakan semua
yang tercantum di dalam nota penjualan masih menggunakan sistem manual. Sehingga
kehandalannya pun juga masih dipertanyakan.
iii.
Lengkap
Untuk
segi kelengkapan di dalam nota penjualan tersebut sudah lumayan bagus. Di
dalamnya mencantumkan nama konsumen, alamat konsumen, tanggal, jumlah barang,
jenis barang, alamat toko, no telpon toko, dan cap toko.
iv.
Tepat
waktu
Dalam
segi ketepatan waktu untuk penggunaan nota penjualan ini masih kurang bagus
dikarenakan barang yang dipesan oleh pihak konsumen belum tentu dapat langsung
diterima oleh konsumen dikarenakan harus melalui proses pengiriman terlebih
dahulu.
v.
Dapat
dipahami
Nota
penjualan ini dapat dipahami dengan mudah oleh pihak konsumen maupun oleh pihak
toko.
vi.
Dapat
diverifikasi
Untuk
segi verifikasi masih terlalu lemah dikarenakan tidak tercantumnya nama kasir
atau pun otoritas dari pihak toko yang bertanggung jawab atas segala pesanan
dari pihak konsumen.
vii.
Dapat
diakses
Dalam
segi pengaksesan juga masih terlalu lemah dikarenakan semua proses masih
menggunakan sistem secara manual. Sehingga akses untuk mengecek segala barang
pesanan dari konsumen masih memerlukan waktu yang agak lama.
viii.
Penomoran
Di
dalam nota penjualan ini tidak tercantum penomoran, yang dilakukan untuk
mengecek kedalam laporan hanya berdasarkan tanggal pembelian saja. Fungsi dari
penomoran itu sendiri adalah untuk mempermudah dalam setiap pengecekan barang
melalui nota pembelian dan laporan keuangan sehingga apabila tidak terdapat
nomor didalam nota tersebut maka akan
sangat berbahaya dan dapat menimbulkan fraud.
IV. Kesimpulan dan Saran
IV.1 Kesimpulan
Dari
hasil analisis penjualan terhadap toko bangunan Pelita yang sudah dilakukan
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu ;
1. Pengolahan
data di toko bahan bangunan Pelita masih bersifat manual sehingga dalam
penyajian informasi masih kurang cepat dan akurat serta dalam penyimpanan data
masih kurang begitu aman.
2. Penggunaan sistem yang
masih manual mempunyai keterbatasan dalam proses pencarian data karena data
tersebut masih tersimpan dalam bentuk catatan pada buku atau lembaran-lembaran
kertas.
3. Tidak tercantumnya
sistem penomoran untuk setiap nota penjualan yang diterbitkan oleh bagian
kasir. Melainkan menggunakan sistem tanggal yang hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian
dalam pengecekan data.
IV.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
juga sebagai pertimbangan bagi pihak toko bangunan Pelita di dalam meningkatkan
pelayanan, penulis mempunyai beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh
pemilik toko, yaitu ;
1. Mulai
diadakannya sistem penomoran untuk setiap transaksi penjualan terutama di dalam
pencatatan nota penjualan.
2.
Pihak toko memulai
untuk mencetak 5
rangkap nota penjualan untuk setiap transaksi penjualan. Rangkap pertama (putih) untuk konsumen, rangkap kedua (hijau) disimpan
oleh bagian kasir, rangkap ketiga (biru) disimpan oleh bagian gudang, bagian
keempat (kuning) disimpann oleh bagian pengiriman, sedangkan rangkap kelima
(merah) disimpan oleh bagian akuntansi. Jadi setiap divisi di dalam perusahaan
menyimpann masing-masing satu slip penjualan sehingga nantinya perusahaan akan
mudah dalam pengecekan data.
Demikian
kesimpulan dan saran yang dapat penyusun sampaikan. Penyusun berharap melalui
saran yang diusulkan tersebut dapat membantu dalam proses pencatatan data
maupun segala proses keuangan di dalam toko bahan bangunan pelita. Sehingga
dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat yang berguna dalam
pengambilan keputusan oleh pemilik toko bagi kemajuan toko bahan bangunan
Pelita.
Top 10 Casinos With Free Spins at Pokies Casino
BalasHapusIt's an exciting choice for the player who loves playing online slots and casino 안전사이트 games. 포커 게임 다운 The game selection, a 리드 벳 lot of 피망 포커 현금화 bonuses, free spins, m bet365 and more