Minggu, 30 November 2014

Purchase Vs Pooling of Interest Accounting
Terdapat beberapa perbedaan yang mungkin harus dipertimbangkan dalam penerapan di negara yang berbeda menyangkut metode yang digunakan untuk penggabungan usaha yang disebabkan oleh merger dan pengambil-alihan. Contohnya adalah metode pembelian dalam konsolidasi (yang biasa disebut metode akuisisi di Inggris) biasanya digunakan, bilamana asset dinilai ulang nilai wajarnya (fair value) pada tanggal terjadinya akuisisi atas anak perusahaan, dan perbedaan antara harga pembelian dan net asset yang telah dinilai kembali dicerminkan sebagai goodwill dalam konsolidasi. Bagaimanapun, di beberapa Negara, pooling of interests method (biasanya disebut sebagai merger method di Inggris) juga diperbolehkan untuk digunakan dengan keadaan tertentu. Dalam hal ini, misalnya asset tidak dinilai kembali, tidak ada goodwill yang muncul, tidak ada perbedaan antara pendapatan sebelum dan sesudah akuisisi. Dalam metode purchase, perusahaan yang diakuisisi berkontribusi kepada pendapatan group hanya setelah kombinasi, dimana dibawah pooling of interests, semua pendapatan sebelum kombinasi termasuk yang dikontribusikan. Hal ini adalah salah satu nilai lebih dalam menggunakan metode pooling, jika diijinkan, untuk memperlihatkan pendapatan yang lebih tinggi.

Lebih jauh lagi, dibawah metode purchase, investment oleh induk perusahaan dicatat menggunakan harga pasar (market value) dan asset serta liability dari perusahaan yang diakuisisi secara umum dinilai kembali nilai wajarnya, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada tanggal terjadinya penggabungan usaha. Bila menggunakan metode pooling, investment dicatat pada nilai nominal, dan tidak dilakukan penilaian kembali atas asset serta liability. Efek dari perbedaan ini adalah, dengan menggunakan metode akuisisi, profit setelah penggabungan mungkin akan berkurang karena bertambahnya biaya depresiasi berkaitan dengan penilaian kembali asset. Profit juga mungkin berkurang karena amortisasi goodwill- walaupun penghapusan cadangan seringkali diperbolehkan atau bahkan dianjurkan di Inggris. Karena itu, terdapat keuntungan lebih dalam menggunakan metode pooling of interests, dimana hal ini diperbolehkan.
Potensi untuk mempertinggi pendapatan yang dilaporkan, tidak hanya dapat dilakukan dengan metode pooling. Pandangan pesimis atas penilaian asset, dalam konteks penyesuaian nilai wajar, dapat digunakan. Lebih jauh lagi, provisi untuk reorganisasi dan antisipasi kerugian yang mungkin terjadi di masa depan (termasuk dalam biaya purchase) dapat meningkatkan goodwill dan, dengan menghapuskan penghapusan goodwill secara seketika terhadap pencadangan (diperbolehkan di Inggris namun tidak diperkenankan di USA), dapat mendorong digunakannya purchase accounting.
Dalam konteks prinsip akuntansi konvensional, alasan untuk memilih antara 2 buah pendekatan belum benar-benar diteliti. Bagaimanapun, semua alasan pasti akan menggambarkan asumsi-asumsi yang dapat dipertanyakan atas sifat asal kepemilikan atas kepentingan paramount tanpa memperhatikan substansi ekonomi dari penggabungan usaha. Dalam hal ini, dimana sebuah perusahaan membeli perusahaan lainnya dan pemegang saham dari saham perusahaan yang dibeli berhenti untuk memiliki hak kepemilikan, metode purchase dinilai cocok. Namun di sisi lain, jika terdapat kelanjutan kepemilikan melalui penggantian saham, maka metode pooling of interest dinilai cocok. Asumsi yang mendasari akuntansi merger adalah bahwa yang berubah adalah skala bisnis yang perlu dihitung, dengan kedua perusahaan tetap beroperasi seperti sebelumnya, dengan kata lain, terdapat penyatuan kepentingan. Sebaliknya, akuntansi purchase memperlakukan penggabungan usaha dari sudut pandang pemegang saham yang diakuisisi. Anak perusahaan juga diperlakukan seperti jika asset, liatility dan goodwillnya telah dibeli secara terpisah dan berkontribusi secara bisnis pada tanggal penggabungan. Sehingga, asset dan liability dinilai kembali untuk menggambarkan nilai belinya, atau “nilai beli” yang baru, pada tanggal akuisisi.
Dalam prakteknya, metode pooling of interest hanya digunakan oleh beberapa perusahaan saja. Di Australia, Brazil dan Jepang, metode ini tidak diijinkan. Yang menarik adalah, metode ini disyaratkan di Kanada, Swedia dan Inggris, dan di USA, dalam situasi tertentu metode ini diijinkan, dan diijinkan juga di sejumlah negara lain seperti Prancis, Jerman, Belanda dan Swiss. Di USA, metode pooling digunakan hanya oleh sejumlah kecil perusahaan, dimana jumlahnya hanya kira-kira 10% dari seluruh penggabungan usaha yang terjadi, namun jika ada penggabungan usaha yang memenuhi syarat untuk metode pooling, maka dapat dipastikan adanya penggunaan metode pooling dalam penggabungan usaha tersebut. Di Inggris, praktek akuntansi untuk penggabungan usaha telah disamakan dengan yang ada di USA, dengan diterbitkannya FSR 6 tentang akuisisi dan merger, yang tujuannya adalah memastikan bahwa “merger accounting” digunakan hanya untuk penggabungan usaha yang tidak secara substansial merupakan akuisisi satu entity oleh satu entity lainnya, namun yang formasi barunya merupakan kerjasama berimbang dimana tidak ada pihak yang dominan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar